Wah kamu kok bisa ke Korea Selatan GRATIS? pertanyaan ini banyak dilontarkan oleh temen dekat rumah, temen komunitas, kerabat, followers instagram, blogger, dan pacar walaupun sebenarnya tidak ada hahaha. So, pada akhir 2018 lalu saya iseng mengikuti lomba artikel yang diadakan oleh detikTravel dan Tolak Angin dengan syarat yang lumayan simple menurut saya, yakni cukup mengirimkan artikel minimal 250 kata saja yang berisi cerita perjalanan kamu yang paling menarik. Bayangkan hanya aritikel 250 Kata yang saya kirimkan berhasil membawa saya ke Korea Selatan selama 7 hari Gratis
Judul artikelnya adalah “Sekolah Laskar Pelangi Ternyata Benar-benar Ada“, berikut cerita dalam artikelnya :
Sekolah Laskar Pelangi di dalam novel karya Andrea Hirata begitu ikonik. Sekolah ini menjadi destinasi favorit wisatawan di Belitung.
Siapa sih yang tek tau Laskar Pelangi? Sebuah film motivasi anak sekolah yang sangat di gemari oleh semua kalangan dan suksess meraih berbagai penghargaan dalam dunia perfilman. Lokasi anak-anak dalam film yang dikisahkan berada di provinsi Bangka Belitung, tepatnya di Belitung.
Film ini diangkat dari novel karya Andrea Hirata berjudul Laskar Pelangi yang dikeluarkan tahun 2005 lalu. Buku ini juga suksess djual di berbagai negara di dunia lengkap dengan terjemahan di masing-masing negara, wow luar biasa. Mendengar prestasi tersebut siapa sih yang tak kagum.

Saya sangat penasaran dengan novel yang diangkat dari kisah nyata tersebut. Apakah skolah yang diceritakan oleh penulis benar adanya, dan bagaimanakah bentuk dari sekolah tersebut.
Belum lama ini saya berhasil melakukan solo traveling ke Belitung sendirian ke Belitung. Karena penasaran saya mencoba mencari sendiri lokasi Sekolah Laskar Pelangi tersebut dengan hanya mengandalkan GPS. Penerbangan menuju belitung harus melewati rute Cengkareng-Tanjung pandan.
Awal saya landing di Belitung hal pertama yang saya lakukan adalah mengaktifkan HP saya dan mengecek lokasi tujuan fia maps. Namun di luar dugaan saya mendapat kendala yang cukup berat karena ternyata sinyal provider yang saya gunakan sama sekali tidak ada di sana.
Jadinya saya menggunakan cara manual nenek moyang kita ketika traveling zaman dulu, yakni bertanya di jalan pada orang lokal. Jalan demi jalan saya telusuri sambil bertanya dimana lokasi Sekolah tersebut menggunakan kendaraan sepeda motor. Walaupun sempat tersesat beberapa kali saya akhirnya tiba di lokasi yang ditunjukkan warga sekitar.
Saya menoleh ke kiri dan kanan jalan kok nggak ada tanda-tanda sekolah sama sekali. Ternyata sekolahnya berada di seberang tanah lapang yang luas. Sekolah Laskar Pelangi tersebut tak seperti sekolah yang saya bayangkan di kota-kota besar.
Menarik : 7 Destinasi Ini Wajib Kamu Datangi Saat di Korea Selatan
Hanya ada satu bangunan mirip rumah di tengah tanah lapang yang masih berdiri hingga 2018 ini. Kemudian saya mendekat dan melihat aktifitas didalam sekolah, ternyata hanya ada dua ruang kelas dengan enam bangku didalamnya, serta satu tiang bendera tepat di depan sekolah.
Saya benar-benar kagum, ternyata Sekolah Laskar Pelangi benar-benar ada seperti yang diceritakan di novel. Sekolahnya pun sangat unik dan khas. Di sana saya benar-benar melihat perjuangan anak-anak Belitung yang ingin bersekolah seperti anak lain pada umumnya.


Perjalanan dari bandara menuju sekolah kurang lebih 3 jam melalui jalur darat. Hal tersebut membuat saya masuk angin karena saya hanya menggunakan kendaraan roda dua. Untungnya saya selalu bawa Tolak Angin di saku ransel saya untuk mengatasi masuk angin, jadi jika masuk angin pun saya sama sekali tak khawatir sama sekali, karena ada Tolak Angin.
Rupanya ASyraf berkawan dengan Tolak Angin makanya nyaman saja ke mana-mana ya ….
BTW, masya Allah tawwa … aritikel 250 kata saja berhasil membawa Asyraf ke Korea Selatan selama 7 hari Gratis. Bagusnya dalle’nya. Semoga setelah pandemi berakhir bisa traveling secepatnya yaa.
aminamiin..
iye bnyk kmri yg tnya artikel mana yg kasih hadiah sampe jutaan ke korsel. jd skali saya uplotki kk hahaha biar tinggal share link
Pantasan pintar nulis sampai bisa ke Korea gratis, ternyata minumnya Tolak Angin (orang pintar minum Tolak Angin). Wkwkwk
Btw, mantap tawwa sudah ke Sekolah Laskar Pelangi, jadi tidak sekedar baca buku dan menonton filmnya saja tapi bisa merasakan langsung suasananya. Semoga saya bisa kesana juga suatu saat nanti. Amin
Amiiin,
tolak angin mmg bikin pintar tuh. Cobain aja kk hahahaha
bih mantap kak, jauh mentong perjalanannta kak. Luar biasa ta kak. Hmmm tapi sekarang haruski dirumah saja.
Eit ternyata tolak angin ini salah satu rahasiata bisaa ke korea dih . Luar biasa memangki kak, tulisan ini emang sangat menginspirasi juga, dan meyakinkan bahwa sekolah laskar pelangi buka hanya sekedar film tapi memang nyata
behh bukan jauh lagi, malah jauuh sekali hahaha.
malah sempat tersesat duluuu hahahaaa
Solo traveling ke Belitung hanya untuk mencari sekolah Laskar Pelangi? Mantaps!
Dan lebih salut lagi karena pengalaman yang ditulis itu bisa memenangkan hadiah ke Korea Selatan.
semacaam dapat hadiah bertubi-tubiii… berasa mimpi dulu ke korea ka itu hahaha
Ada beberapa kata di atas yang emang sengaja dicoret ya? Btw salut nih bisa mengunjungi langsung sekolah Laskar Pelangi meski cuma replikanya tapi dari cerita dan liat fotonya emang seperti gambaran yang ada di novelnya ya
oh itu internal link sprtinya teh hahaa
bukan replikas dih, itu memang sekolah kk
Alhamdulillah, kalau rezeki pasti didapat di?
Inimi salah satunya berkah menulis, menebar kebaikan. Insya Allah dicatat sebagai pahala. Amin
Hi Kak, salam kenal. Seneng deh nemu blog travel lagi. Aku belum pernah ke Belitung, padahal destinasi ini udah masuk ke list aku sejak lama. Semoga setelah pandemi berakhir, bisa mampir ke sana. 😀
Halohalo dalam kenal juga, trimakasih kunjungannya, silahkan jalan2 di blog kami hihii