Ayo Ke Menara Siger, Titik Nol Provinsi Lampung

      Sumatera adalah salah satu pulau terbesar ke-4 di Indonesia yang pernah saya kunjungi. Ada rasa senang tersendiri saat kaki ini pertama menginjakkan kaki di pulau Sumatera. Lampung merupakan kota yang terletak di ujung paling selatan pulau Sumatera yang tempo hari sempat saya kunjungi. Lokasinya yang dipisahkan oleh selat sunda dari pulau tetangga yakni pulau jawa membuat Lampung ramai dikunjungi. Hal yang paling pertama harus dilakukan saat ke Lampung ialah mengunjungi sebuah tempat yang bernama Menara Siger agar perjalanan ke Lampung menjadi sah.

Menarik : Ke Sumatera Kini Hanya Rp 13.000,- Saja

menara siger

Apa itu Menara Siger?

      Menara Siger merupakan titik nol bagian selatan pulau Sumatera yakni Lampung yang bentuknya menyerupai logo dari provinsi tersebut. Alasan mengapa tempat ini recommended untuk dikunjungi ialah karena lokasinya yang sangat mudah dijangkau baik dari pulau Sumatera maupun dari pulau Jawa dengan biaya masuk nan murah hanya Rp 5.000,- . Selain itu kita sudah bisa menikmati pemandangan pulau-pulau dan lepas pantai yang indah dari lantai 6 puncak Menara Siger ini.

    Siger adalah topi adat pengantin wanita Lampung. Menara Siger berupa bangunan berbentuk mahkota terdiri dari sembilan rangkaian yang melambangkan sembilan macam bahasa di Lampung. Menara Siger berwarna kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita. Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung.

       Bangunan berisi data asta gatra, yaitu trigatra mencakup letak geografis, demografis dan kekayaan sumber daya alam (SDA). Berikutnya panca gatra, yaitu berisi ideologi dan hankam. Dengan demikian para turis tidak perlu banyak bertanya.

      Payung tiga warna (putih-kuning-merah) menandai puncak menara. Payung ini sebagai simbol tatanan sosial. Dalam bangunan utama Menara Siger Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan. Menara Siger tidak hanya berbentuk sebuah fisik bagunan, tetapi mencerminkan budaya masyarakat dan identitas masyarakat Lampung sesuai dengan filosofi berpikir dan bertindak sesuai visi dan misi mewujudkan Lampung yang unggul dan bardaya saing.

      Keberadaan Menara Siger bagi masyarakat Lampung merupakan suatu kebanggaan tersendiri karena Menara Siger ini sangat berpotensi menjadi asset wisata dan kebudayaan di wilayah Lampung untuk menarik wisatawan ke tempat ini agar di kenal oleh orang-orang baik dari Indonesia maupun mancanegara.

menara siger
Menara Siger (tampak dari pelabuhan Bakauheni)

Dimana dan bagaimana cara ke Menara Siger?

       Lokasi dari Menara SIger terletak di Bukit Gamping, Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Indonesia. Yang diresmikan pada tahun 2008 lalu dengan tinggi 32 meter yang terdiri dari 6 lantai. Jika kita start dari kota Jakarta ada dua cara untuk mencapai lokasi ini  :

  1. Naik pesawat dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta dan mendarat di Bandara Radin Inten II, Lampung dengan estimasi biaya Rp 350.000,-
  2. Naik kapal ferry di pelabuhan Merak, Banten dan berlabuh di pelabuhan bakauheni, Lampung dengan estimasi biaya Rp 13.000,-

      Berdasarkan cara kelampung diatas anda dapat melihat perbedaan harga yang lumayan signifikan dari keduanya, selanjutnya silahkan sesuaikan dengan situasi dan kondisi masing-masing dari lokasi keberangkatan.

menara siger
Tiba dilokasi Menara Siger yang megah

 

17 thoughts on “Ayo Ke Menara Siger, Titik Nol Provinsi Lampung

  1. Lokasinya yang dipisahkan oleh selat sunda,
    Wah, sebagai lulusan Kelautan, saya gag setuju jika dikatakan laut sebagai pemisah. Laut adalah pemersatu atau yang menghubungkan antara pulau yang satu dengan pulau lainnya.

    Lho kok, malah komen masalah ini, hehe..

    Btw, nice info, saya juga udah berkali – kali ke Lampung tapi belum pernah mampir ke menara ini.

    1. hehee ya yaaa nice info dri lulusan kelautan, thanks gan.

      ayolah sekali2 mampir kesini, seperti kalau isi bensin “mulai dari nol ya pak” tp kalau ini muali dari titik nol lampung, heheee

    1. tempo hari saya jalan kaki deket kok, sekitar 10 menit jalan santai dan pelan2 udah sampai.
      kalau naik ojek sayang juga soalnya bayar lagi padahal masih kuat jalan hehehe

      dari pelabuhan juga keliatan kok menarnaya

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.