Halo para pecinta snorkeling dan pasir putih, kali ini ada satu lagi tempat yang sangat recommended untuk dikunjungi para pelancong yaitu sebuah tempat terpencil nan indah yang bernama Pulau Sangiang. Tempat ini merupakan salah satu dari Seven Wonders Of Banten yakni merupakan 7 tempat indah di provinsi Banten yang tengah naik daun yang diantaranya adalah Taman Nasional Ujung Kulon, Masyarakat Adat Suku Baduy, Gunung Krakatau, Tanjung Lesung yang saya kunjungi tahun lalu bersama Pantai Anyer dan Banten Lama, serta yang ke tujuh yakni Pulau Sangiang ini.
Menarik : Green Canyon Curug Putri, Wisata Paling Populer Banten 2017
Mengapa Pulau Sangiang?
Pulau Sangiang merupakan sebuah pulau yang terletak di selat sunda yakni diantara pulau Jawa dan pulau Sumatera. Saya sudah mengunjungi beberapa wisata pulau yang ada di Indonesia jadi sempat saya berpikir kalau pulau ini tidak jauh beda dengan pulau-pulau sebelumnya, ternyata setelah melakukan trip ke pulau ini saya pribadi merasa sangat puas karena pulau ini menawarkan pesona yang kompleks, mengapa kompleks? Karena di pulau ini kita bisa melakukan berbagai aktifitas mulai dari kunjungan di beberapa titik snorekeling, camping ground, tracking ke bukit dan tebing, melihat sunset/sunrise serta taburan bintang yang indah pada malam hari yang tidak didapatkan jika kita tinggal di kota metropolitan.
Apa saja tempat yang bisa dikunjungi?
Berikut merupakan kegiatan-kegiatan di berbagai tempat yang bisa kita lakukan di Pulau Sangiang ini:
- Tanjung Bajo
Tanjung Bajo merupakan titik snorkeling pertama yang kami kunjungi. Ketika sampai di tempat ini mata kita langsung dimanjakan oleh birunya laut serta warna warni ikan yang menari di karang terlihat jelas dari atas kapal. Layaknya orang gunung yang baru melihat lautan, saya dan anak-anak yang lain sontak berteriak “wiiihh apik ndes, sangaar” ujar sahabat daypack, hahaha. Jadi sebelum kapal sandar di dermaga pulau, alangkah baiknya kalau melakukan snorkeling terlebih dahulu di tempat ini untuk memaksimalkan waktu kita di Pulau Sangiang.
- Camping Ground Sangiang
Perjalanan ini makin lengkap karena disini sudah disediakan camping ground dimana kita bisa mendirikan tenda dan api unggun disini sembari tidur-tiduran dibawah bintang yang indah, maklumlah kalau di kota bintangnya pada ketutup polusi. Suasana malam yang sejuk serta api unggun yang hangat membuat suasana makin akrab, benar-benar tempat yang sangat romantis (untuk yang punya pasangan). Meski begitu, saya merasa sangat puas bisa menghabiskan malam ini bersama secangkir kopi dengan sahabat-sahabat saya yakni Adji, Bara, Icad dan Doni. Sementara si Acem dan Bagas lagi berkeliling di pesisir pantai pasir panjang (padahal cari signal). Sementara para Rara, Anti, dan Nisa masih sibuk dengan aktifitas didalam tenda malam itu.
Oh iya bagi yang membawa handphone just info kalau disini masih ada signal yakni di pinggir pantai dan diatas bukit
- Bukit Harapan
Bukit harapan merupakan lokasi yang tepat untuk melihat Sunrise dari puncak tertinggi di Pulau Sangiang, jadi jika ingin melihat sunrise kita harus bangun lebih pagi karena mataharinya terbit pukul 05.40 WIB. Ada banyak pelancong yang kesini tapi gagal melihat sunrise karena pertama mereka tidak tahu dimana lokasi melihat sunrise dan yang kedua mereka tidak tahu kereta tiba pukul berapa, eh itu lagi Iwan Fals hahaha. Maksudnya mereka tidak tahu pukul berapa sunrise di tempat ini.
- Saung Tungku
Bukit selanjutnya merupakan bernama saung tungku yang terletak di seberang bukit harapan ini. Lokasi antara kedua bukit tidak begitu jauh dengan berjalan kaki, sangat pas buat olahraga pagi kayak lagu naik-naik ke puncak gunung meskipun ini adalah bukit, hehe.
- Bukit Begal
Tempat selanjutnya yakni bukit ketiga yang bernama bukit begal, saya juga belum tahu pasti mengapa tempat ini dinamakan bukit begal padahal tempat ini sama sekali tidak ada begal kalau malam, lagipula begal mana juga yang mau naik ke bukit tengah malam yang disana hanya ada nyamuk dan ular pada malam hari.
Kita bisa melihat pemandangan dari tempat-tempat yang kita kunjungi sebelumnya dari tempat ini dari kejauhan seperti Saung Tungku, Bukit Harapan, dan Pantai Pasir Panjang. Karena cuaca pada saat itu sedang tidak bagus karena tiba-tiba turun hujan jadi saya hanya sempat mengabadikan satu gambar sementara yang lain berteduh dibawah pepohonan yang rindang
- Goa Kelelawar
Setelah mendaki gunung lewati lembah melihat sungai mengalir indah, hehee kayak ninja hatori aja. Selanjutnya kita akan sampai ke Goa Kelelawar yang berada di kaki bukit. Ketika mencium bau yang menyengat itu berarti anda sudah dekat dengan tempat ini, karena di tempat ini terdapat ribuan kelelawar yang bergelantungan di dalam gua persis pohon 1000 kelelawar yang ada di kampung saya Soppeng, Sulawesi Selatan.
- Pantai Pasir panjang
Lokasi pantai pasir panjang berada di samping camping ground dan tenda milik kami, jadi kapan saja kami bisa ke pantai untuk jalan-jalan. Pasir pantai yang lembut serta air yang jernih membuat banyak orang yang mandi disini pada sore hari. Selain itu tempat ini juga merupakan spot terbaik untuk melihat Sunset pada pukul 18.15 WIB.
Namun, di pesisir pantai saya melihat ada banyak barang bekas dan sampah yang berserakan, kemungkinan karena sudah banyak orang yang datang kesini pada tahun baru beberapa minggu lalu serta masih kurangnya perhatian daerah setempat dan para pelancong yang datang ketempat ini. Jadi, buat yang datang kesini jangan lupa membawa kantong sampah agar sampahnya bisa dikumpulkan dan dibuang pada tempatnya. Oh iya disini juga kami membuat video mannequin challenge memakai baju putih, bisa disaksikan pada akhir artikel.
jangan hanya menikmati pulau untuk kepentingan pribadi, tapi rawatlah pulau itu demi kepentingan bersama
- Lagoon Waru
Lagon Waru merupakan titik snorkeling kedua yang dikunjungi esok hari saat perjalanan pulang setelah menginap sehari disini. Snorkeling titik kedua kali ini lebih dalam dari pada titik sebelumnya jadi hati-hati bagi yang tidak bisa berenang sedangkan kondisi airnya bila dibandingkan dengan titik sebelumnya, tempat ini airnya menjadi agak keruh dikarenakan tingginya ombak pada saat pulang serta gerimis pada saat itu. Saran buat teman-teman yang kesini dan ingin lompat dari atas kapal, perhatikanlah kedalaman air agar kakinya tidak tegores karang pada saat melompat.

Bagaimana cara ke Pulau Sangiang?
Jalur tercepat untuk menuju ke Pulau Sangiang ialah lewat Pelabuhan Paku. Ada banyak paket liburan/open trip yang ditawarkan untuk sampai ke tempat ini. Kalau saya dan teman-teman melakukan sharing cost dan membuat rundown sendiri agar sesuai dengan waktu kami dengan total budget sebesar 270k, berikut rinciannya:
- Naik kendaraan tertentu sesuai dari kota asal menuju Jakarta, Karena trip kami kali ini merupakan family trip gabungan dari berbagai daerah asal jadi ada berbagai kendaraan yang digunakan dengan mepo di kota Cilegon, Banten. Berbagai kendaraan tersebut diantaranya ialah Rara yang pesawat dari Kaltim, Icad yang naik Kereta Api dari Jogja, serta Doni yang naik Bus dari Jakarta, sisanya naik angkot menuju Cilegon
- Naik pesawat turun di bandara Soetta – CKG kemudian naik Damri bandara tujuan merak turun didepan Masjid Agung.
- Naik bus dari Jakarta tujuan Merak di Kp. Rambutan, Slipi atau terminal bus lain yang ada di Jakarta, kemudian turun di depan Masjid Agung.
- Naik Kereta kemudian turun di Stasiun Cilegon dekat Masjid Agung.
- Naik angkot dari Masjid Agung menuju Pelabuhan Paku.
- Naik perahu dari pelabuhan paku menuju Pulau Sangiang.
Adapun rincian biaya yang kami atur sendiri senilai 270k serta fasilitas yang didapatkan diatas serta nomor telepon yang bersangkutan adalah sebagai berikut:
- Kapal PP Pelabuhan Paku – Pulau Sangiang
- Kendaraan PP Masjid Agung – Pelabuhan Paku (087871445792 – Pak Usap)
- Biaya masuk pulau
- Perijinan Pol Hut & Pol Air*
- Alat Snorkeling (13 pasang)*
- Guide lokal Sangiang*
- Izin Camping Ground*
- Kebersihan*
- Asuransi*
- Tenda kapasitas 4 orang 3 buah (0811981400 – Apex Banten)
- Ransum untuk 2x makan *
- Snack *
- Tenda*
- Kompor*
- Nasting*
- Gas tabung*
*include
wah, sekarang sudah ada warung warungan gitu yaa… mantap!
saya ke Sangiang tahun 2011 apa 2012 gitu deh, masih ga ada apa-apa kecuali villa mangkrak. 😆
dan dulu sepertinya obyeknya cuma ada pantai doang, sama mungkin snorkeling di semacam lagunanya gitu, gak perlu pakai perahu, langsung dari bibir pantai. duh, lupa deh nama nama pantainya apa aja.. hahaha…
wahh ternyata banyak perbedaan yah dari yang dulu. Kayaknya pemda dan dinpar setempat lagi gencar2 nya mempromosikan obyek wisata yang ada di banten makanya dapet perhatian lebih ???
kalau ke sangiang mesti sewa kapal apa memang ada kapal yg biasa menyebrang dari pelabuhan ke p. sangiang?
kalau mau sewa kapal ada diatas kok kontaknya.
kalau mau langsung ke lokasi pelabuhan bisa juga, tapi harus nunggu lagi karna belum janjian sama pemilik kapalnya .
Detail informasinya, bisa saya pakai untuk rencana pergi ke sana.
Salam kenal dan terimakasih.
sama2 bro, senang juga kalau artikelnya bermanfaat. salam kenal juga bro