Batam adalah kota terbesar di provinsi Kepulauan Riau atau biasa disebut Kepri. Kota ini termasuk kota di Indonesia yang sangat maju karena berbatasan langsung dengan negara tetangga Singapore.

Waktu kecil saya sangat ingat dengan cerita-cerita tetangga yang mengatakan “eh kalau mau beli elektronik ke Batam aja”. So, pas saya kesini otomatis nyariin toko-toko elektronik dengan niatan mau open jastip hape, wkwk.
Perjalanan Jambi – Batam
Setelah melakukan pendakian 17 agustus pada 2019 lalu di Jambi, saya melanjutkan perjalanan ke provinsi Kepulauan Riau. Seperti biasanya, di setiap perjalanan ke provinsi baru yang saya kunjungi sendirian selalu terasa seru dan menantang.
Setibanya di Hang Nadim International Airport saya dijemput oleh orang tua Willy yang merupakan teman sependakian di Kerinci beberapa waktu yang lalu. Layaknya anak desa yang baru ke kota, saya melihat sekitar tanpa henti hahaha. Pasalnya saya baru pertama kali ke Batam, so saya begitu interest dengan kota industri ini.
Jalan-jalan di Batam ternyata lebar-lebar yah dibanding Makassar, sedangkan untuk cuaca ga jauh beda dengan terik di Makassar
Destinasi yang saya kunjungi pertama adalah Jembatan Barelang yang merupakan arsitektur hasil karya pak Habibi yang konon katanya telah dibangun puluhan tahun yang lalu. Kata willy sih sebahagian besar tanah-tanah di batam dulunya adalah milik Pak Habibie.
Tepat disamping jembatan ini terdapat sebuah taman yang langsung menghadap ke laut dengan view barelang yang megah. Sangat cocok jadi spot foto yang instagramable buat kamu para pelancong wisata foto, hahaha.
Setelah puas berfoto ria di Barelang Bridge kami melanjutkan perjalanan ke daerah Nagoya, dalam hati berkata, wah pengen diajak ke Jepang nih kayaknya sama si Willy, wkwkw.
Ternyata oh ternyata Nagoya adalah nama daerah di Batam yang diambil dari penamaan Jepang. Nagoya berada di sisi utara kota Batam dan merupakan pusat pemerintahan, administrasi dan bisnis kota ini. Kehidupan disini termasuk yang paling maju diantara daerah lain di Batam. So, buat kamu yang ingin melihat kehidupan asli di Batam boleh nyobain kesini.
Saya tiba di satu cafe didaerah nagoya. Begiut masuk saya melihat pengunjung sekeliling yang beragam, ada yang putih chinese hingga putih sawo matang indo. Ada yang berprawakan Batak dan ada pula yang berwajah nasi padang alias orang minang, hehehe.
Tapi rata-rata orang disini memang putih-putih sih ya (jadi pengen cari orang batam *eh). Tapi saya juga heran kok bisa putih padahal matahari disini cukup terik yah. Entahlah, biarkan tuhan dan orang batam saja yang tahu.
Perjalanan Batam – Bintan
Setelah puas berkeliling di Batam, saya memutuskan untuk melipir sedikit ke Bintan menggunakan kapal ferry dari pelabuhan kepri. Harganya cukup terjangkau dengan lama perjalanan 2 jam saja gaes.

Bintan adalah salah satu gugus pulau di Provinsi Kepri dengan ibukota Tanjung Pinang. Tempat ini termasuk salah satu tujuan wisata masyarakat Batam ketika akhir pekan tiba. Jujur saja, saya ingin menulis banyak tentang Bintan, nanti akan saya lanjutkan pada artikel selanjutnya yah.. see you..