Mangrove Paradise Ternyata Ada di Pulau Pannikiang

Baru-baru ini saya bersama dinas Pariwisata Barru dan volunteers melakukan eksplorasi wisata unik yang lain dari pada yang pernah ada. Nama tempatnya adalah Pulau Pannikiang, sebuah pulau dengan suguhan wisata yang sangat khas dibanding wisata pulau lain yang ada di Indonesia.

pulau panikiang
mangrove paradise pulau pannikiang

Menarik : Desa Tersembunyi di Kabupaten Barru

Kenapa Saya berani bilang Unik dan Khas?

Wisata pulau biasanya identik dengan pasir putih dan lautan biru luas membentang disertai semilir angin sepoi-sepoi di pinggir dermaga. Hal tersebut selalu sukses menjadi daya tarik para wisatawan lokal maupun mancanegara. Namun berbeda dengan Pulau Pannikiang, pulau ini menyuguhkan hal yang contrast dibanding wisata pulau yang umum didatangi oleh wisatawan.

Pulau Pannikiang dikelilingi oleh hutan mangrove seluas 90.45 hektar dan didiami oleh 24 kepala keluarga, dari kejauhan bahkan sudah terlihat mangrove-mangrove yang berdirik tegak dan kokoh mengakar diatas daratan pulau, sangat cocok buat kamu yang cinta dengan wisata alam. Yang lebih hebat lagi disini terdapat 1/2 dari total spesies mangrove yang ada di Indonesia, wow. Bener-bener surga yang tak dirindukan, eh maksudnya SURGA yang tersembunyi, makanya eksplorasi kali ini kita namakan Eksplore Mangrove Paradise.

Rute Menuju Pulau Pannikiang

Pulau Pannikiang terletak di Dusun Pannikiang, Desa Madello, Kelurahan Takkalasi, Kecamatan Balusu, Kabupaten Barru, Sulawesi Selatan. Jika kamu start dari Kota Makassar cukup melewati jalan trans Sulawesi selama kurang lebih 2 jam perjalanan hingga menemukan tugu 4 payung yang menandakan bahwa kamu sudah tiba di Kabupaten Barru.

Ingat yah tugu 4 payung, bukan tugu Bambu yang ada di Pangkep, hihihii…

pulau panikiang
speed boat kayu pulau pannikiang

Menarik : Keseruan Barru Expo 2019

Ada tiga alternatif penyebrangan yang bisa kamu lakukan untuk sampai ke pulau ini yakni lewat Pelabuhan Garongkong, Pantai Padongko ataupun dari Desa Madello jika kamu dari arah kota Pare-pare. Perjalanan kurang lebih 30 menit (± 8 Km) menggunakan speed boat kayu dengan ombak santuy kayak di pantuy. Estimasi biaya per kapal yakni 700-800 ribu dengan kapasitas 8-20 orang saja, bisa kontek ogitravel.

Aktifitas di Pulau Pannikiang

Berhubung liburan kali ini temanya adalah peduli lingkungan jadi saya datang bersama Dinas Pariwisata Barru, Indecon dan para relawan untuk melakukan aksi bersih pulau bersama bapak kepala desa. Tak tanggung-tanggung ada 10 karung lebih sampah plastik terkumpul dalam waktu sekejap. Harapannya dengan kegiatan positif ini para penduduk sekitar bisa bersama-sama melestarikan pulau emas ini.

Aktifitas lain yang bisa dilakukan di tempat ini adalah menelusuri Hutan Mangrove yang sangat lebat. Jangan heran jika di tengah perjalanan terdengar suara-suara aneh. Suara tersebut adalah bunyi si klelawar yang lagi tidur sambil bergelantungan di sepanjang jalan Hutan Mangrove.

Bukan hanya puluhan atau ratusan, disini terdapat puluhan ribu Kelelawar yang beristirahat disiang hari, jenisnya pun beragam dengan ukuran yang berbeda-beda. Makanya pulau ini dinamakan PULAU PANNIKIANG yang berarti PULAU KELELAWAR.

Hal Yang Tak Boleh Dilewatkan

Ada satu fenomena langka yang tak boleh dilewatkan saat berkunjung ke pulau ini, yaitu melihat proses migrasi kelelawar alias pergantian tempat antara kelelawar dan burung tepat saat pergantian siang ke malam. Saat senja datang menyapa, disitulah kejadian unik dan langka tersebut terjadi.

Anda akan melihat para kelelawar terbangun dari tidur siangnya dan mulai beraktifitas mencari makan saat malam menjemput, disisi lain para burung bergantian masuk ke Hutan Mangrove yang menjadi tempat peristirahatan klelawar saat siang hari.

PULAU PANIKIANG
fenomena langka saat senja by om kimung

Burung yang terlihat pun beragam jenisnya dengan jumlah yang sangat banyak menjadikan senja di pulau pannikiang benar-benar SENJA YANG TAK TERLUPAKAN saat itu bagi saya. Ayo ke Barru!

15 thoughts on “Mangrove Paradise Ternyata Ada di Pulau Pannikiang

  1. Pulau yang selalu memberi kesan indah dan memberi banyak pelajaran akan pentingnya menjaga lingkungan, terutama mengurus Sampah Plastik dilaut..

  2. wah baru tau saya kalau ada hutan mangrove di barru. semoga nanti ada kesempatan bisa berkunjung kesana dan melihat langsung proses migrasi kelelawarnya

  3. Masya Allah, pemandangannya memang cakep banget apalagi dari atas.

    Trus itu fenomena kelelawar bertukar tempat dengan burung bener2 kejadian yang boleh dilewatkan untuk disaksikan yaa.

    Barru itu kampungnya Mamiku. Harus ka’ nanti ke sana lagi dan nyebrang ke Pulau Panikiang.

  4. Wah baru tahu tempat wisata yang satu ini. Apalagi lokasinya bisa ditempuh tak jauh dari tempat tinggal saya ini, di Padongko? tinggal bayar uang naik kapal saja. Jadi pengen ke Pulau Panikinga juga. Semoga bisalah ke sana nanti.

  5. Weits… cantiknya ini pulau. Pemandangan mangrove bagus nih buat futu2 tuk konten instagram hehehee… Barru di? Dekatji dari Makassar. Jadwalkan deh

  6. saya orang yg takut sekali kalau liat kelelawar tapi kalau pemandangannya begini takutnya jadi hilang wkwkwk, dan asal ada yg temani ke pulau ini, keren kak tulisan jalan-jalannya…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.