Rafflesia Arnoldi merupakan endemik khas Indonesia yang mayoritas tumbuh di tanah Sumatera, tepatnya di Provinsi Bengkulu, Indonesia. Suguhan warna merah dara dengan bintik putih dan bau yang khas membuat bunga langka ini terlihat sangat menarik bagi mayoritas para pecinta wisata alam. Termasuk saya salah satunya. Namun tahukah anda kalau diluar sana ternyata tidak sedikit yang penasaran dengan puspa langka ini
Perjalanan Makassar-Jakarta-Bengkulu

Bertolak dari Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar. Saya menuju ke pusat konservasi tumbuhan langka yang ada di provinsi Bengkulu menggunakan jalur udara. Sebenarnya, Jarak yang cukup jauh dari kampung halaman membuat saya cukup kesulitan mengatur itinerary untuk melihat puspa langka Rafflesia ini.
Bahkan saya sudah merencanakan untuk traveling mengunjungi Rafflesia ini sejak 3 tahun yang lalu. Namun, kurangnya koneksi membuat saya agak kesulitan mencari tahu jadwal yang tepat untuk berkunjung kesana. Nah, baru pada 2 pekan sebelum keberangkatan baru-baru ini saya benar-benar membuat persiapan yang sangat detail agar bisa melihat langsung bunga ini MEKAR DDENGAN SEMPURNA.
Sejujurnya, saya hampir tak punya kenalan di Bengkulu, yaaa benar-benar hampir tak punya. Kecuali satu orang itu. Dia bernama Dodhy Saputra, seorang kawan lama KSR PMI yang saya temui 5 tahun yang lalu pada sebuah kegiatan nasional di Makassar.
Tak berpikir panjang, saya iseng-iseng mencoba untuk berkomunikasi dengannya lewat Instagram, dan Alhamdulillah instagramnya ternyata masih aktif. Tanpa piki panjang lalu kami berpindah percakapan ke WhatsApp untuk mengatur jadwal road trip mencari Rafflesia.
Selain bang Dody saya juga mencoba berkomunikasi dengan salah satu Komunitas Pecinta Puspa Langka yang ada di Bengkulu atau disingkat KPPL Bengkulu, namanya adalah Anthony seorang bijak Rafflesia yang tinggal di sekitaran hutan lindung Kabupaten Kaur, Bengkulu.
Pencarian Rafflesia di Taba Penanjung – Gagal Bertemu Rafflesia
Setelah mendengar kabar ada Bongkol (bibit) Rafflesia yang diprediksi akan mekar pada kisaran minggu ini (20-02-2020), saya langsung bergegas mempersiapkan perlengkapan dan terbang dengan garuda merah menuju Bengkulu dengan sejuta harapan bisa bertemu dengannya sesegera mungkin
Suhu yang cerah nan panas menyambut kedatangan saya di Bengkulu bersama Dody yang menjemput saya menggunakan sepeda motornya. Sepertinya ini pertanda bahwa semesta mendukung kedatangan saya, hahaha cocoklogi
Namun, sebelum melanjutkan pencarian Rafflesia Arnoldi, terlebih dahulu kami mengikuti sebuah acara Penanaman Bibit Rafflesia di Taman Hutan Rakyat atau disingkat TAHURA bersama Bu Meka, Dinas Pariwisata dan Kelompok Pecinta Puspa Langka alias KELOPAK di Kabupaten Benngkulu Tengah.

Berhubung karena bibit yang akan ditanam membutuhkan waktu ratusan tahun untuk dapat berbunga, saya terpaksa tak bisa menunggu dan harus melanjutkan perjalanan, hahaha masa saya nungguin ratusan tahun di tahura, kayak lagu tulus aja.
Perjalanan sesungguhnya barulah dimulai, rute selanjutnya ialah Kabupaten Taba Penanjung yang katanya merupakan salah satu habitat asli Rafflesia tumbuh subur.
Bersama bang Ibnu seorang penggiat Rafflesia, kami melakukan pencarian di 3 titik rafflesia yang beliau jaga. Perjalanan menuju titik 1 dan 2 sekitar 1-2 jam perjalanan melewati Liku 9 yang tajam.
“ditengah perjalanan kami disuguhi kuliner unik bernama buah Campedak dan Tesle yaitu secangkir teh tanpa campuran bubuk teh didalamnya”
Tiba di titik 1 dan 2 saya begitu bersemangat. Sambil mempersiapkan alat fotografi didalam ransel, kami berjalan menelusuri hutan di kabupaten tersebut. Alhasil kami hanya menemukan bongkol-bongkol raksasa yang entah kapan mekarnya, aduuhh belum beruntung.

Barulah pada titik ke 3 kami berhasil menemukan sebuah Rafflesia jenis Arnoldi yang mekar di antara pohon tumbang dan akar yang berjajar.
Namun, lagi-lagi kami kurang beruntung. Ternyata bunga tersebut baru saja layu. Warnanya hitam kecokelatan dengan kelopak yang menjorok kebawah. Disisi kiri dan kanan hanya terdapat bongkol-bongkol lain yang masih belia.
Terpaksa kali ini hanya bisa pulang dengan tangan hampa dan dengan senyum simpul sambil menghela nafas, haahhh….
“paling tidak sudah bisa melihat langsung bangkainya di habitat asli, jangan menyerah! “
Pencarian Rafflesia di Kabupaten Kaur – Pertemuan Perdana dengan Rafflesia

Setelah kegagalan tempo hari, waktu membuat saya terpaksa harus tinggal lebih lama lagi di Bengkulu untuk melihat flora yang sungguh langka ini!
Hari selanjutnya saya mendapat kabar dari bang Anthony bahwa diprediksi akan ada Rafflesia Arnoldy yang mekar sempurna esok hari.
Walau badan meriang setelah bertualang, saya tak berpikir panjang setelah adzan berkumandang, kami bergegas untuk packing dan melanjutkan perjalanan darat ke Kabupaten Kaur sejauh 250 Km atau sekitar 5-6 jam jalur darat.
“Harapan-harapan bertemu dengan si rafflesia kembali muncul, hahaha.”

Ternyata Kabupaten Kaur benar-benar sangaaaat JAUH. Tak cukup dengan bermodal semangat saja, kamu butuh punggung dan pinggul yang kuat agar bisa bertahan hingga sampai disana. Sesekali kami menepi sejenank untuk beristirahat dan mencicipi durian yang tak tertahankan disepanjang jalan.
Hingga adzan berkumandang pertanda waktu jum’at sudah dekat. Kami menepi tepat di sebuah masjid kecil bernama Masjid Nurul Iman di sebuah desa sembari bertanya apakah jalan yang kami lalui ini sudah betul?
“jika kamu tersesat jangan malu bertanya, jika kamu tak
Singgah sholat jum’at Kabupaten paling ujung di bengkulu
Hingga pada akhirnya kami tiba pukul 13.30 di kantor balai desa Ulak Badung, Kabupaten Kaur, disambut oleh bang Anthony seorang bijak Rafflesia yang saya bicarakan di paragraph awal tadi, dari sinilah perjalanan kami menemukan Rafflesia Part 2 dimulai.
Perjalanan kami lanjutkan menggunakan sepeda motor selama 15 menit dengan jalur yang cukup terjal melewati rawa, jembatan, sawah dan hutan lindung yang baru saja di babat untuk jalur motor.
Setibanya di pos pemberhentian motor, selanjutnya kami melakukan tracking kedalam hutan lindung Bengkulu selama kurang lebih 20 menit. Untungnya kami membawa persediaan air minum yang cukup, karena ternyata jalur yang kami lalui lumayan menghabiskan energi.

“Gambaran jalurnya benar-benar adalah hutan yang dipenuhi pepohonan tinggi dan akar-akar yang melintang kesana-kemari disertai lumut yang tumbuh begitu suburnya. Jika tak berhati-hati kamu bakal terpeleset dan terperosok jauh kebawah.”
Finding Rafflesia Arnoldi
Waktu semakin sore dan akhirnya kami tiba di titik 11 dimana baru saja mekar sebuah Rafflesia Arnoldi yang sangat indah pada tanggal 20-02-2020, tanggal yang tak kalah indahnya.
Rasa syukur tak henti-hentinya saya ucapkan bisa melihat langsung salah satu ciptaan tuhan secantik ini. Bunga terbesar yang ada di dunia yang berada di Indonesia bernama Rafflesia Arnoldi ini.
Perjalanan panjang menelusuri bengkulu sejauh 500 Km ini terbayarkan dengan suguhan endemik langka di tengah pepohonan yang rindang. Salam LESTARI !

belum pernah liat raffesia euy -_-
padahal lokasi dari jambi deket bangeet lhoo hahaa
Wah, besar juga ya bunga raflesianya. Boleh dipegang kah?
boleh kok, asal jangan lama2 hihi
Waaah masya Allah … beruntungnya Asyraf menjadi saksi langka eh tumbuhan langka ini. SUngguh momen menakjubkan. Ada aromanya, ndak bunga refflesia ini?
iye ada aroma aromanya, tp nd bau bgmanaji iya kak. cuma memang ada bau khas nya
Dari SD saya sudah mau lihat langsung bunga ini tapi apa daya, semua hanya fiksi. Hhe
awalnya saya kira juga fiksi, tapi dengan sedikit aksi akhirnya bisa bertemu si seksi rafflesia hihii
Perjalanan panjang yang berakhir bahagia, saya yg baca turut deg-degan juga hahahhah
haha iye, saya cerita based on pngalamanji waktu disana hahahaa
Masya Allah, ini pasti jadi pengalaman tak terlupakan seumur hidup!
Tanaman yang mekar 100 tahun sekali itu akhirnya bisa Asyraf lihat.
Wuih, berarti itu ditanamnya di tahun 1920 ya?
klo waktu penanamannya kurang tau kak, cuma memang hutan bengkulu banyak tumbuhan rafflesia liar yang sudah tumbuh sejak ratusan tahun yang lalu
Perjalanan yang luar biasa nih demi bisa melihat bunga rafflesia arnoldi mekar ya. Oya beruntung sekali bisa melihat bunga langka ini mekar tepat di tanggal cantik 20-02-2020. Btw saya baru tahu kalau tanaman ini tumbuh 100 tahun sekali.
bukan 100 tahun skali sih, cuma ber tahun-tahun ga bisa di prediksi waktunya kapan. soalnya dia termasuk tumbuhan merambat
Saya ngebayangin perjalanan dari cerita ini saja merasa ngos-ngosan, tapi hasil selalu dibarengi proses. ternyata seperti itu penampakan bungan raflesia di foto. Kalau seperti itu, apakah bunganya bisa tumbuh lebih besar lagi?
kalau yang udah hitam ga bisa lagi.. kita harus nunggu ada bongkol baru lagi yang entah kapan tumbuhnyaa hemm