Beberapa hari lalu diadakan sebuah event lari marathon perdana
di kota Makassar yang dibagi menjadi beberapa kelas mulai dari 5K, 10K, 21K HM
hingga 42K FM yang bertaraf nasional diikuti oleh seluruh lapisan masyarakat
lokal hingga mancanegara. Saya sendiri mengikuti kelas 21K HM yang lumayan
berat bagi pelari newbie seperti saya.
Saya ada beberapa cerita menarik terkait event lari marathon kemarin. Tapi sebelum itu mari kita mengenal terlebih dahulu apasih lari marathon itu? dan kapan kegiatan ini pertama dilaksanakan?

Sejarah Singkat Lari Marathon
Kata Marathon awalnya merupakan nama sebuah daerah di Yunani. Pada tahun 490 SM, terjadi sebuah Pertempuran Marathon (Battle of Marathon) di Teluk Marathon oleh tentara Yunani dari Athena melawan serangan pasukan Persia yang dimenangkan oleh tentara Yunani.
Kemudian Pheidippides, ia adalah pembawa pesan yang berlari tanpa henti dari Marathon menuju Athena dengan jarak 25 miles atau sama dengan 40 Km untuk mengabarkan kemenangan Yunani atas Pertempuran Marathon. Yang pada akhirnya Pheidippides kelelahan dan meninggal setelah menyampaikan kabar kemenangan tersebut.
Nah dari situlah event ini dinamakan lari marathon yang notabenenya berasal dari pertempuran Marathon tadi. Mengenai jarak ada beberapa kali perubahan terkait garis finish yang diposisikan tepat didepan tempat duduk raja inggris sehingga jarak menjadi 26 miles 385 yards = 42 Km 195 meter yang disebut Full Marathon.
Dari 42 Km itulah kemudian berkembang lagi menjad kelas 21 Km yang disebut Half Marathon (HM). Selain itu ada juga kelas 10K dan 5K bagi mereka yang ingin memulai hoby lari di era modern ini.

Pengalaman ikut 21K HM
Singkat cerita saya memberanikan ikut 21K HM ini karena sebelumnya pernah ikut kelas serupa pada kegiatan Trail Run Galesong 21K, walau totalnya lebih 21K karena tersesatnya peserta di tengah hutan hahaha.
Lari dimulai pukul 05.15 Wita dengan garis start yang berada di tribun karebosi. Saya berlari perlahan sembari menjaga ritme nafas agar bisa bertahan sampai di garis finish dengan kondisi bugar, hingga tiba di Km 3 satu persatu peserta terlihat mulai ngos-ngosan. Beberapa ada yang masih melanjutkan lari tapi tak sedikit yang berjalan sembari beristirahat dan mengatur nafas mereka.
Dengan bermodalkan semangat saya terus berlari hingga mencapai Km 5 saya menemukan tanjakan fly over Makassar. So, saya memutuskan untuk berjalan untuk menjaga stamina dan otot kaki pada rute tanjakan tersebut.
Selepas rute pendakian saya kembali melanjutkan lari dengan pola nafas yang mulai terbiasa dengan irama langkah kaki diatas aspal. Satu persatu pelari terlewati hingga akhirnya tiba di sebuah check point yang dikatakan surga oleh para pelari, apakah surga itu?
Ya, surga itu adalah Water Station dimana di tempat ini disediakan minuman isotonik dan air dingin yang sejuk masuk ditenggorokan hahaha, Sebuah kenikmatan haqiqi ya… padahal hanya air mineral biasa.
Sampai di Km 14 di track pantai losari tiba-tiba kaki saya tertarik dan terasa kram di lutut. Saya memutuskan untuk berjalan sebentar agar kaki ini kembali normal.
“Saya sempat berfikir kalau saya mungkin tidak bisa melanjutkan sampai ke garis finish mengingat jarak yang masih lumayan jauh”
Tapi sekali lagi saya disemangati oleh sahabat pelari lain bernama Royhan yang mengambil kelas Full Marathon 42K yang menarik tangan saya dengan semangatnya. Tak lama kemudian saya bertemu sahabat pelari lain yang berasal dari Indorunners Kendari bernama Jefri yang juga menjadi teman lari saya di 8 Km terakhir.

Setelah lutut dan betis terasa nyaman saya kemudian melanjutkan kembali lari saya di lintasan hingga tiba di surga kedua marathon yakni Fruit Stasion, hahahaa tau kan artinya? Yap jadi disini disediakan buah-buahan (semangka) segar dan kue bagi para pelari yang lewat.
Sembari lari saya mengambil sebuah semangka merah segar dan memakannya dengan lahap. Jangan tanya rasanya! Sulit digambarkan dengan kata-kata, mungkin inilah semangka terenak yang pernah saya makan sebelumnya.
Langkah demi langkah saya lewati hingga tiba di Km 20 menandakan lintasan yang tersisa 1 Km lagi membuat saya semakin bersemangat. Hingga akhirnya saya bisa finish strong dan mendapatkan medali 21K saya pada Event Makassar Marathon perdana di Makassar. Semoga next bisa melanjutkan ke kelas 42K pada event lari selanjutnya.
Tips Latihan Sebelum Marathon
Walaupun terlihat sederhana, sebenarnya ada rangkaian panjang latihan yang harus disiapkan sebelum mengikuti event marathon seperti:
1. Latihan lari secara teratur
Latihanlah sebelum mengikuti event lari kelas 21K dan 42K agar otot kaki tidak kaget saat event berlangsung. Latihan yang bisa dilakukan seperti lari 2-3 kali seminggu dengan jarak yang semakin jauh. Misalnya minggu pertama 5K rutin, minggu kedua 10K rutin, minggu ke empat 15K rutin hingga minggu ke empat 21K rutin, dengan begitu teman-teman punya bekal latihan otot yang matang.

2. Gunakan sepatu yang pas
Sepatu sangat menentukan kondisi kaki kita agar terhindar dari cedera. Jangan sesekali menggunakan sepatu kets atau futsal. Saran saya gunakanlah sepatu yang memiliki bantalan kaki yang tebal saat berlari sejauh 21K s/d 42K.
3. Pakai jaket running saat latihan
Hal yang sering saya lakukan lainnya ialah menggunakan jaket running barlette biru torch.id yang di desain khusus buat berlari. Jadi saat latihan dalam kondisi apapun jaket ini bisa sobat runners gunakan. Entah itu cuaca panas, dingin ataupun gerimis dan hujan.
Manfaat lain menggunakan jaket running ini ialah bisa memaksimalkan keluarnya racun bersama keringat dari pori-pori kulit kita. Jadi, bersiaplah untuk mendapatkan tubuh yang ideal.
Jaket ini cocok digunakan bagi pelari yang mempunyai pori-pori kecil dan kesulitan berkeringat saat berolahraga.
4. Makan dan Minum Bergizi Sebelum Lari
Penting bagi seorang pelari untuk mempersiapkan gizi dan serat bagi tubuh sebelum berlari, agar tubuh bisa tetap bertenaga saat event lari berlangsung.
Contoh makanan dan minuman yang recomended dikonsumsi seperti buah-buahan, makanan berkalori dan berprotein tinggi serta minuman isotonik untuk menjaga cairan dan kandungan garam dalam tubuh. Sampai jumpa di Marathin selanjutnya.

Bagaimana sobat pelari? Semoga beberapa tips dan pengalaman diatas bisa bermanfaat dan jadi referensi saat ingin mengikuti event lari sekelas marathon.
hobinya lari-lari deh… btw, sudah ngumpulin berapa medali dari event lari?
trus lari ke hatinya itu sanaeh, kapan?
medal nya su banyak kk, lupa jumlahnya hahaha.
hatinya siapa nih, beluma tauu hahaa
Wow.. surganya itu di Water Station yah?? Ada minuman isotonik dan air dingin..Sebuah kenikmatan haqiqi ya..kalau pas dengar haqiqi.. Di jaman kuliah dulu biasa juga di balik menjdi.. Haqiqinya sebuah kenikmatan, hehhe just kidding.
Bdw kalau lari marahton ampunma..palingan kalau lari-lari pagi di Losari Bolehlah..
Pasti setelah ini Asyraf jadi ketagihan ikut lomba lari marathon. Semangat yaa, biar medalinya makin banyak!!
Wah mantap sekali. Harus bisa selalu menjaga kesehatan biar tetap bugar. Mumpung masih muda hehe.
Baru tau kalau marathon itu ternyata nama daerah, saya terakhir ikut lomba marathon saat saat SMP, di hari yang sama langsung disambung dgn sprint, jd ingat saat hrs mengatur napas, dan cadangan energi saat lari.
Pesan yang saya tangkap di sini yang paling membekas adalah, ketika sudah lelah karena merasa tidak sanggup lagi berjuang, selalu ada orang orang baik yang datang menyemangati. Terima kasih atas info lari marathonnya. Tapi saya tidak sanggup lari sejauh puluhan kilometer itu. Lari dari kenyataan, mungkin bisa. Hha
sbnarnya lari dari knyataan jauh lebih berat lho hahaa. soalnya tidak ada ujungnyaaa
beugh ada ki juga Akbar ikut ya? hahaha
jadi ingat, zaman masih SMP dulu saya sering ikut lomba lari juga. tingkat sekolah sih. awalnya lari maraton tapi lama-lama lebih tertarik lari sprint, walaupun akhirnya nda jago2 juga hahaha.
iyee hahaa, jago om akbar lari skarang. kencang larinyaaa
Medalinya sudah berapa kak?saya juga suka lari tapi tidak pernah benar-benar serius dan juga tidak pernah ikut lomba.
Semoga nda jago juga lari dari kenyataan ya kak *eh
medali sudah banyakk hehee, soalnya udah setahun lebih ikut event ini.
hahaa jangaaan lari dr kenyataan, beraat
Nda sanggupka saya kalau disuruh ikut lari marathon. Paling baru 5 menit teparmi. Satuji lari yang saya jago, lari dari kenyataan.
hahahaa deh lebih berat dari pada lari marathon itu sbnarnyaa kk.
itu Akbar Indonesianholic yah? ternyata dia ikut juga. eh bukannya dia di Kalimantan yah?
iya betul akbar indonesianholic, teman blogger juga yg skrang kerja di bontang istrinya di kalimantan. seringki pp om lebug hehe
Saya belum pernah ini ikutan lari marathon?. Kak asyraf ini memang semangatnya luar biasa yah, semua event marathon kayanya disikat haha.?
hahahaa nd tonji raya, kalo adaji waktu iseng2 ikut. sebelum gemuk hahaa
Lari memang olahraga yang murah tapi yang menjadikannya mahal selain dari perlengkapannya dan juga pengalamannya apalagi yang kayak Asyraf. Dan saya penasaran sama jaketnya. Hahahaha
jaket?? jaket yg mana nih maksudnyaa hehee
Kalau kayak saya juga gak bisa ikut lari marathon, karena biar 1 K larinya saja sudah ngosngosan hehe. Eh tapi klu suami saya juga sering ikut lari marathon kayak gini. Pernah sampai ke Bali cuma untuk ikut lari marathon 42 K, eh yang Galesong trail itu juga kayaknya dia pernah ikut deh. Cuma setelah menikah gak pernah lagi ikut marathon?
masa, siapa nama suaminya, jangan2 sy kenall hemm
Deh nda sanggupku Saya ikut lari-larian begini hahahaha
Lari memang lagi jadi semacam tren anak muda dih, hobi yang cukup Mahal juga
iye mahal ki, mahal spatunya, mahal bajunya, mahal daftar larinyajg hahahaa